1.
PRA NIKAH
Madduta/ lao lettu
Ma’pisseng/ ma’tale unda’ngeng/ atau
memberi kabar
Mappalettu selling
Ma’sarapo/ baruga
Ma’pacci,mappatemme al-quran, mappanre
dewata/ tudang penni
Mappanre Dewata (makan dalam kelambu)
NIKAH
Mappenre Botting
Madduppa botting
Akad Nikah
Mappasikara'wa
Maréllau Dampeng
2.
SIMBOL – SIMBOL
·
Baju
bodo berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, yaitu setengah atas
bagian siku lengan. Contoh gambar :
·
Bantal adalah
simbol sipakatau atau saling menghargai, itu
tergambar dari fungsinya sebagai pengalas
kepala saat
tidur. Kepala merupakan bagian tubuh yang paling mulia dan dihargai. Begitu
pula, sosok manusia
baru dapat dikenal bilamana dilihat wajahnya, dan wajah adalah bagian dari kepala
·
Sarung merupakan
simbol mabbulo sipeppa atau
persatuan, itu tergambar jalinan dan kumpulan lembaran
benang yang disatukan kemudian diolah dan ditenun. Sarung sebagai simbol
persatuan dan penutup aurat. Penggunaan empat lembar sarung yang disusun dalam suatu lingkaran mengandung makna kesiapan calon
mempelai memasuki kehidupan berumah tangga dengan terlebih dahulu membersihkan 4 hal, yaitu mapaccing ati artinya bersih hati
·
Daun pisang.
Pisang adalah simbol serbaguna karena seluruh bagian dari pohon pisang dapat
dimanfaatkan oleh manusia. Pisang merupakan tanaman produktif karena sekali
kita menanam pisang, akan tumbuh dan berkembang, patah tumbuh hilang berganti.
Sama halnya dengan manusia hidup dan berkembang dari generasi ke generasi
melalui perkawinan.
·
Daun nangka.
Nangka adalah simbol cita-cita, dalam bahasa Bugis disebut ‘panasa’ yang
mengandung makna mamminasa,
yang memiliki arti tekad dan cita-cita.
·
Daun pacci/pacar adalah
simbol kebersihan atau kesucian karena daun pacci itu digunakan sebagai pemerah
kuku atau penghias kuku, belo-belo
kanuku. Sebagaimana yang tercantum dalam pantun Bugis tadi yang berbunyi “DUA
MI UWALA SAPPO, BELO NA KANUKUE, UNGANNA PANASAE”. Terjemahan bebasnya :
hanya dua kujadikan perisaiku yaitu pacci (kesucian)
dan lempu’(kejujuran). Peribahasa ini berlaku bukan hanya dalam hal
pernikahan, tetapi hadir dalam setiap dimensi kehidupan masyarakat Bugis. Contoh gambar:
·
Lilin adalah
simbol penerangan dan pengabdian; digunakan sewaktu gelap sebagai penerang dan
sebagai simbol pengabdian terhadap keluarga, masyarakat, agama, bangsa, dan negara.
3.
TAHAP – TAHAP
-.Madduta/
lao lettu
Banyak
tahapan pendahuluan yang harus dilewati sebelum pesta perkawinan (mappabotting)
dilangsungkan. Jika lelaki belum dijodohkan sejak kecil (atau sebelum dia
lahir) maka keluarganya akan mulai mencari-cari pasangan yang kira-kira
dianggap sesuai untuknya. Bagi kaum bangsawan, garis keturunan perempuan dan
laki-laki akan diteliti secara saksama untuk mengetahui apakah status
kebangsawanan mereka sesuai atau tidak, jangan sampai tingkatan pelamar lebih
rendah daripada perempuan yang akan dilamar.
- Ma’pisseng/ ma’tale
unda’ngeng/ atau memberi kabar
Setelah kegiatan madduta atau peminangan telah
selesai, dan menghasilkan kesepakatan, Maka kedua belah pihak keluarga calon mempelai
akan menyampaikan kabar.
-Mappalettu selling
Kegiatan ini merupakan
kelanjutan dari proses sebelumnya yaitu mappaisseng, dan biasanya pihak keluarga calon
mempelai akan mengundang seluruh sanak saudara dan handai taulan Undangan tertulis ini
dilaksanakan kira-kira 10 atau 1 minggu sebelum resepsi perkawinan
dilangsungkan.
- Ma’sarapo/ baruga
Sarapo atau baruga adalah bangunan tambahan yang
didirikan di samping kiri/kanan rumah yang akan ditempati melaksanakan akad
nikah. Sedangkan baruga adalah bangunan terpisah dari rumah yang ditempati
bakal pengantin dan dindingnya terbuat dari jalinan bambu yang dianyam yang
disebut wlsuji “walasuji”. Di dalam sarapo atau baruga dibuatkan pula tempat
yang khusus bagi pengantin dan kedua orang tua mempelai yang disebut lmi
“lamming”. Tetapi akhir-akhir ini masyarakat Bugis sudah jarang lagi mendirikan
sarapo oleh karena sudah ada beberapa gedung atau tenda yang dipersewakan
lengkap dengan peralatannya, namun kadang pula masih ada yang melaksanakan
terutama bagi kalangan bangsawan dan orang berada.berikut
ini contoh gambar “walasuji”: